Jumat, 27 April 2018

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR MENENTUKAN KANDUNGAN AIR DENGAN DEAN AND STARK METHOD

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR
MENENTUKAN KANDUNGAN AIR DENGAN DEAN AND STARK METHOD














DISUSUN OLEH :

NAMA    : La Ode Muhammad Yasis Hasan
N I M      : 113160139
PLUG     : A



LABORATORIUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2018






BAB II
PENENTUAN KANDUNGAN AIR
DENGAN DEAN & STARK METHOD


2.1.   TUJUAN PERCOBAAN
·       Menentukan kandungan air dalam  minyak atau crude oil kaitannya untuk menentukan apakah suatu sumur layak untuk di produksi dilihat segi keekonomisannya.
·       Menentukan kandungan air dalam  minyak kaitannya untuk menentukan treatment/perlakuan apa yang cocok untuk minyak (crude oil) dari suatu sumur produksi agar memenuhi syarat untuk di jual.
·       Menentukan kandungan kadar air dalam minyak kaitannya untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya problem seperti korosi, scale, dll.
2.2.   DASAR TEORI
Saat minyak mentah akan diproduksi maka akan terdapat fluida lain disamping minyak itu sendiri, yaitu air ataupun gas. Terdapatnya air dalam minyak disebabkan karena kandungan air dalam jebakan/reservoir ikut terproduksi kepermukaan. Air dalam minyak dibedakan menjadi 2 macam, yaitu air bebas dan air emulsi. Air bebas merupakan air yang terbebaskan dari minyaknya. Air bebas dapat dengan mudah dipisahkan dari minyak melalui metoda settling atau pengendapan dalam suatu tempat, dengan cara sentrifugal atau dicampur dengan toluene, gasoline, ataupun kerosene. Lain halnya dengan minyak yang mempunyai kandungan air emulsi, yaitu air yang melayang-layang didalam minyak (dalam bentuk droplet), maka ia (air emulsi) memerlukan cara-cara khusus dalam penanggulangannya.
Emulsi merupakan suatu sistem yang mengandung dua fasa cairan dimana fasa yang satu tersebar pada fasa yang lainnya sebagai butiran-butrian kecil (droplet) dan tidak dapat saling melarut. Menurut C.M.H. Robert, terjadinya emulsi memerlukan 3 syarat, yaitu:
·       Adanya dua zat cair yang tidak saling larut satu dengan yang lainnya,    dalam hal ini adalah antara air dengan minyak.
·       Adanya emulsifying agent yaitu zat yang menghambat terjadinya emulsi.
·       Adanya agitasi.
Setelah mengetahui penyebab atau syarat terjadinya emulsi, maka hal selanjutnya yang perlu diketahui adalah  sifat-sifat dari emulsi itu sendiri, yaitu antara lain :
·     Umumnya kadar air emulsi cukup tinggi. Hal ini disebabkan penguapan  sejumlah air, gas alam sebelum terjadi emulsifikasi pada residu airnya.
·     Pengemulsian juga dipengaruhi oleh sifat – sifat minyak. Semakin besar viskositasnya, residu karbon, dan tegangan permukaan minyak semakin terbentuk emulsi.
·     Semakin lama emulsi terbentuk semakin ketat atau semakin susah untuk dipisahkan.
Setelah memahami syarat-syarat terjadinya emulsi, kemudian sifat-sifat dari emulsi, maka akan mempermudah kita dalam proses pencegahan. Adapun cara mencegah terjadinya peristiwa emulsifikasi ini antara lain :
·         Memperkecil tingkat agitasi.
·         Penggunaan zat anti emulsifikasi.
·         Pemisahan air sebelum terjadinya emulsifikasi.
Disamping cara pencegahan emulsi diatas, kita juga dapat melakukan pemisahan jika telah terjadi emulsifikasi, yaitu dengan menggunakan metoda-metoda berikut :
·         Metoda gravitasi settling (gaya berat);
·         Metoda pemanasan/ heating (heat treatment);
·         Metoda electric (electrical dehydration);
·         Metoda kimiawi (chemistry dehydration);
·         Metoda sentrifugal;
·         Metoda destilasi;
·         Metoda absorbsi.
Untuk mengetahui kadar air dalam minyak ini dapat dilakukan dengan megujinya dengan salah satu cara/ metoda destilasi yang disebut dengan istilah Dean & Stark Method. Prinsip pengujian kadar air ini adalah  secara destilasi atau pemanasan fluida sample pada suhu tertentu hingga terjadi proses penguapan. Dengan adanya condenser, maka akan  memungkinkan terjadinya kondensasi dari uap yang ditimbulkan oleh pemanasan tadi, sehingga akan mengembun, dan akan tertampung didalam water trap, sehingga akan dapat diketahui volume air yang terlarut didalam crude oil tersebut.
         Air mempunyai kemampuan untuk melarutkan kebanyakan zat-zat organik. Sifat-sifat fisika air adalah :
Titik didih           = 100 oC
Densitas              = 1 gram/ml
Berat molekul     = 18
         Air permukaan dan air produksi mengandung sejumlah zat yang dihasilkan oleh kontak air dengan tanah dan batuan formasi sehingga air melarutkan sejumlah komponen dari tanah dan batuan formasi tersebut. Selain itu air mengandung padatan yang tersuspensi dari gas yang terlarut.
         Air sering terkandung didalam minyak mentah atau crude oil sebagai fasa cair bersama-sama dengan minyak atau gas yang terlarut didalamnya. Elemen minyak bumi atau crude oil antara lain : Karbon, Hidrogen, Belerang, Nitrogen, dan Oksigen, dimana elemen-elemen ini akan membentuk minyak bumi maupun air. Kandungan air yang terdapat didalam minyak bumi atau crude oil akan menyebabkan viskositas minyak bumi berbeda-beda satu tempat dengan lainnya. Disamping itu gas juga mempengaruhi terhadap kekentalan minyak bumi.
         Kandungan air ini perlu ditentukan agar bisa diketahui berapa prosentase kandungan air ini didalam minyak bumi melalui percobaan di laboratorium. Biasanya minyak bumi yang ditentukan kandungan airnya dengan cara ini berasal dari crude oil yang sudah ada didalam tangki. Salah satu fungsi dari penentuan kandungan air ini yaitu bisa dipakai untuk melihat kualitas crude oil yang nantinya akan dapat berhubungan dengan harga jualnya.
Jika kandungan airnya banyak maka mutu dari crude oil tersebut adalah jelek sehingga harga jualnya semakin rendah ataupun sebaliknya.
         Perubahan temperatur dan tekanan menyebabkan beberapa zat yang terlarut kedalam air mungkin menjadi tidak terlarut lagi sehingga memisahkan diri dan membentuk scale atau padatan yang tersuspensi. Jumlah dan kombinasi yang mungkin timbul pada penanganan masalah ini sangat banyak, diantaranya yaitu :
·       Penghantaran aliran produksi didalam flowline, tubing, maupun pada formasi.  
·        Terjadinya koreksi pada alat bawah permukaan ataupun dipermukaan.
·       Penambahan kerja pada roda Sucker Rod Pump.
         Pada proses penginjeksian air kedalam formasi maka kita harus melakukan operasi tersebut dengan tujuan untuk memperkecil kesulitan yang mungkin timbul pada operasi tersebut. Operasi penginjeksian ini dapat menggunakan air buangan atau air produksi atau dapat juga menggunakan air sisa dari industri.
         Tujuan utama dari operasi penampungan air adalah :
·       Menghindari plugging pada formasi, pipa-pipa aliran dan juga pada peralatan permukaan.
·       Untuk mencegah korosi pada alat-alat permukaan maupun alat-alat bawah permukaan.
         Hal yang perlu kita lakukan untuk mengatasi masalah air ini adalah dengan menentukan komposisinya, untuk itu kita perlu melakukan suatu analisa tentang air dari formasi tersebut. Pengambilan contoh air yang kita analisa tersebut harus dapat mewakili air yang terdapat pada sistem tersebut.
         Pada pengambilan contoh air di lapangan, biasanya dilakukan pada wellhead atau kepala sumur, dan bukan trater pada tangki penampungan air tersebut. Air yang diambil tersebut sebaiknya ditempatkan pada suatu jerigen atau botol plastik. Namun apabila contoh yang digunakan tersebut unutuk menentukan oil content atau kandungan dari suatu minyak maka yang kita gunakan adalah botol gelas.

2.3.      ALAT & BAHAN
2.3.1.   Alat :
1.   Condenser
2.   Receiver
3.   Ground Flask Joint
4.   Elektrical Oven
5.   Gelas Beker
2.3.2.   Bahan :
1.   Sampel Minyak Mentah (Crude Oil)
2.   Solvent (toluena)
3.   Kerikil
4.   Air 

2.6       PEMBAHASAN
Dalam praktikum analisa fluida reservoir, percobaan Dean & Stark Method bertujuan untuk menentukan kandungan air dalam crude oil. Penentuan kandungan air dalam minyak ini perlu dilakukan untuk menentukan kualitas minyak, dimana semakin banyak kandungan air yang terdapat di dalam minyak maka kualitasnya akan semakin akan semakin buruk, dan begitu pun sebaliknya. Minyak dapat dikatakan baik jika kandungan airnya berada 2–5%. Dengan metode ini nantinya akan di dapat presentase (%) kandungan air dari minyak.
Penentuan kandungan air dalam minyak menggunakan dua prinsip dasar, yaitu kondensasi dan destilasi. Toluen sebagai katalisator yang berfungsi untuk mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi. Langkah kerja dan penggunaan alatnya yaitu dimulai dengan mencampurkan sampel minyak berat sebanyak 50 ml dengan toluen sebanyak 10 ml dan masukkan campuran tersebut ke dalam ground flask joint. Kemudian campuran sampel dan toluen ditambahkan kerikil secukupnya, dimana kerikil berfungsinya sebagai konduktor (meratakan panas). Lalu ground flask joint yang berisi sample, toluena dan kerikil dipasangkan pada electrical oven untuk dipanaskan. Ground flask joint kemudian disambungkan dengan ghoose neck yang satu rangkaian dengan condenser dan water trap dan diberi grease pada setiap sambungan agar tidak bocor. Setelah dihubungkan dengan arus listrik, electrical oven dihidupkan dan set pada angka 3 untuk memanaskan sample minyak. Pada tahap ini terjadi proses destilasi yaitu pemisahan campuran zat berdasarkan titik didihnya. Karena toluen memiliki titik didih yang lebih tinggi dari air maka air akan menguap terlebih dahulu daripada toluena. Pada 15 menit pertama baru sedikit sekali uap yang naik lalu set nya diubah dari angka 3 menjadi angka 4. Pada set ke 4 ini penguapannya menjadi banyak, uapnya naik melewati ghoose neck dan menuju kondenser dimana dimana pada kondenser ini terjadi proses kondensor yaitu pendinginan yang mendinginkan uap tadi kembali berubah menjadi fase cair lagi dan akan tertampung di water trap. Di water trap ini dapat dilihat seberapa banyak kandungan air yang terdapat pada sampel minyak berat yang di pancarkan selama 20 menit.
Penyebab banyaknya kandungan air pada crude oil disebabkan karena mekanisme pendorongnya menggunakan Water Drive Reservoir. Selain itu penyebab kedua ialah dimana Qo > Qkritis yang akan menyebabkan water coning. Sementara penyebab ketiga ialah karena jarak antara komplesi dan Water Oil Contact (WOC) teralalu dekat. Bila jarak komplesi terlalu dekat dengan WOC, maka ketika minyak diproduksikan air juga akan ikut terproduksi.
Penerapan aplikasi di lapangan dari dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui kandungan air dari crude oil dimana jumlah kandungan air akan mempengaruhi kualitas minyak. Selain itu mengurangi korosi/pengikisan peralatan yang terjadi apabila mengandung air yang berlebih pada pipa-pipa yang mengalami pembelokan atau sambungan. Dengan begitu juga dijadikan salah satu pertimbangan dalam menentukan rancangan peralatan produksi.
Kandungan air dalam minyak jika terlalu besar maka dapat bersifat korosif, sehingga dapat menimbulkan karat pada peralatan produksi. Korosi dapat dicegah dengan corrosion inhibitor, perlindungan katodik, dan perlapisan (coating).
Dari hasil percobaan ini diperoleh kandungan air sebesar 6,8% dari sampel minyak yang telah dipanaskan. Kandungan air yang cukup besar tersebut diduga karena adanya kesalahan set, pada electrical oven dimana seharusnya electrical oven selama 30 menit tetap di set pada angka 3. Tetapi setelah menit ke 15, set electrical oven dinaikkan ke angka 4. Dapat dianalisa bahwa kandungan air yang besar tersebut sudah tercampur dengan toluena yang ikut terpanaskan karena melebihi titik didih toluena yaitu sekitar 110,60C. Padahal seharusnya pada proses destilasi, temperatur harus tetap dijaga konsisten yaitu pada titik didih air saja sekitar 1000C dan tidak boleh lebih apalagi mendekati titik didih toluena untuk menghindari toluena ikut teruapkan, sehingga tidak bercampur dengan air untuk mendapatkan kandungan air yang sebenarnya. Minyak akan tergolong baik jika kandungan airnya diantara 2-5% sehingga pada percobaan ini dapat digolongkan minyak yang kurang baik karena dimungkinkan juga adanya Human Error.



2.7.      KESIMPULAN 
Pada Percobaan kali ini dapat diambil kesimpulan yaitu :
1.     Percobaan dengan Dean & Stark Method bertujuan untuk menentukan kandungan air dari minyak (crude oil).
2.     Hasil percobaan menunjukkan kandungan air dalam minyak yaitu 6,8%. Berarti minyak tersebut tergolong minyak yang kurang baik.
3.     Problem yang ditimbulkan :
a.     Korosi,
b.     Problem scale,
c.     Coning.
4.     Penyebab banyaknya kandungan air pada crude oil disebabkan karena :
a.     Mekanisme pendorongnya menggunakan Water Drive Reservoir.
b.     Qo > Qkritis yang akan menyebabkan water coning.
c.     Jarak antara komplesi dan Water Oil Contact (WOC) teralalu dekat.
5.     Aplikasi lapangan dari percobaaan ini yaitu dapat mengetahui kualitas minyak (jenis minyak), mencegah terjadinya korosi dan terbentuknya scale dengan diketahuinya kadar air serta dapat mencegah terjadinya emulsi antara minyak dan air.

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR MENENTUKAN KANDUNGAN AIR DENGAN DEAN AND STARK METHOD

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR ME NENTU K AN KANDUNGAN AIR DENGAN DEAN AND STARK METHOD DISU...